• Apakah yang dimaksud dengan gaya belajar itu?
Gaya belajar kita merupakan bagian dari superlink kita yang merupakan faktor pemercepat proses
belajar. Gaya belajar yang perlu diketahui ada 4 yaitu :
o Tipe Visual yaitu belajar dengan cara melihat
o Tipe Auditori yaitu belajar dengan cara mendengar, berbicara pada diri sendiri dan juga mendiskusikan ide dan pemikiran pada orang lain.
o Tipe Tactile yaitu belajar dengan cara menyentuh atau merasakan sensasi di kulit dengan menggunakan tangan atau jari jemari.
o Tipe Kinestetis belajar dengan menggerakan otot-otot tubuh dan secara aktif terlibat dalam suatu kegiatan seperti simulasi atau eksperimen.
Hubungan Antara Gaya Belajar dan Otak
Otak kita mendapatkan rangsangan, maka interkoneksi antara jaringan urat syaraf tebentuk, proses ini di sebut plastisitas. Semakin banyak rangsangan yang diterima, semakin banyak pula interkoneksi dan pola belajar yang akan dibentuk. Dengan demikian pola belajarpun menjadi berkembang dengan mantap, mudah dan otomatis, bisa belajar dengan cepat, bisa mengembangkan gaya belajar tertentu dan merupakan proses mempercepat belajar. Interkoneksi antara telinga dan otak yang menerima stimulasi suara jauh lebih kuat dibandingkan indra yang lain, karena mereka lebih mudah dan lebih cepat belajar dengan menggunakan telinga mereka.
Jika belajar dengan cara menyentuh objek, mengandalkan otot tubuh mereka sehingga jalur syaraf yang terbentuk antara otak dan otot motorik sangat kuat, maka mereka memiliki kemampuan belajar secara kinestetis.
Suatu Gaya Belajar Bisa Berkembang
Gaya belajar merupakan kombinasi dari alam dan pengaruh lingkungan. Gaya belajar bisa di turunkan
secara genetic dan bisa juga karena adanya stimuli tertentu yang datang dalam periode yang sangat panjang.
Tipe Kinestetis yang berorientasi pada aksi/gerakan, cenderung dimiliki oleh pria, sedangkan tipe tactile
yang berorientasi pada emosi biasanya dimiliki oleh wanita. Pengaruh budaya telah memberikan dampak pada perilaku masing-masing gender.
Empat tipe pelajar :
Setiap orang memiliki keunikan sendiri-sendiri dan untuk gaya belajar yang sama memiliki karakteristik yang sama pula.
Sensitivitas pada Lingkungan
1. Visual
- Senang melihat menggunakan alat Bantu visual atau melihat demo secara langsung
- Sangat sensitif pada lingkungan visual
- Merasa perlu lingkungan yang menarik
- Tidak menyukai ketidakserasian pemandangan
- Wajah
- Pakaian
- Penampilan
- Saat berpikir menatap langit-langit
- Saat mendengar harus menatap orang yang berbicara
- Senang menggambarkan elemen-elemen visual seperti warna, bentuk, ukuran dan penampilan
- Sangat bagus dalam penampilan visual lingkungan dan yang nampak grafik.
Tipe Belajar Dalam Menerima Informasi
2. Auditori
- Mendengarkan
- Berbicara
- Membaca dengan suara keras
- Mendiskusikan sesuatu
- Memproses informasi dengan suara keras
- Selalu membutuhkan stimulasi auditori secara kontinyu
- Jika suasana terasa sunyi mereka akan membuat suara dengan bersenandung.
- Nama
- Suara
- Cara berbicara
- Tutur kata seseorang
- Senang menggerakan bola mata dari kiri ke kanan
- Hanya melihat sekilas orang yang diajak bicara
- Senang menggambarkan suara musik, dan kebisingan di sekitarnya
- Senang mengulangi kata-kata orang lain
- Baik dalam hal dialog, musik dan suara
Yang Diperhatikan Saat Bertemu dengan Orang Baru
3. Tactil
- Senang dengan sensasi dikulit
- Sentuhan
- Menggerakan tangan dan jemari.
- Merasakan secara fisik dan emosi.
- Sensitif pada sensassi fisik
- Peduli pada perasaan orang lain
- Paham pada komunikasi nonverbal.
- Tidak hanya mengamati orang lain dan mimik wajah, tapi bisa menjadi pendengar yang baik saat matanya sedang tidak menatap lurus
- Senang menggambarkan kenyamanan yang mereka alami
- Mengekspresikan diri mereka dengan gerakan tangan atau komunikasi non verbal lainnya.
- Baik pada segala hal yang berhubungan dngan perasanaan dan apa yang telah dilakukan dengan tangannya.
Gerakan Mata
4. Kinestetis
- Menggerakan otot-otot tubuh.
- Terlibat dalam suatu aktivitas sambil menggerakan tubuh
- Tertarik pada semua kegiatan di lingkungan
- Selalu membutuhkan ruang gerak yang luas.
- Sering merasa terganggu oleh aktivitas orang lain.
- Bagaimana seseorang bertingkah laku.
- Apa yang dilakukannya.
- Apa yang sempat mereka lakukan bersama-sama.
- Bagaimana saat berdekatan dengan seseorang.
- Dapat mendengarkan dan memikirkan sesuatu saat mata tidak melihat lurus karena mereka belajar sambil terus bergerak.
- Tidak banyak bicara
- Senang bicara langsung ke sasaran
- Senang menggunakan gerakan tubuh saat bicara
- Baik dengan segala jenis gerakan
Cara Berbicara
Kecenderungan Pemanfaatan Sisi Otak
Otak manusia dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagian kiri dan bagian kanan. Kecenderuangan pemakaian sisi otak sangat berhubungan dengan cara kita mengolah data, bagaimana memproses atau memikirkannya dan menyimpan materi ketika telah sampai di otak.
Data yang diterima dari mata, telinga, indra peraba dapat dihubungkan dengan otak sebelah kiri atau kanan, masing-masing bagian otak memproses dan menyimpan informasi dengan cara yang berbeda. Sebagian orang lebih senang memproses dan menyimpan informasi dengan menggunakan salah satu sisi saja dibandingkan sisi lainnya, ini disebut kecenderungan pemakaian sisi otak. Kecenderungan pemakaian sebelah otak ini terbentuk bila menggunakan sebagaian jalur saraf yang kita miliki.
Perbedaaan antara Pemakai Otak Kiri dan Otak Kanan
Salah satu perbedaan antara otak kiri dan otak kanan dalam hal memproses informasi adalah otak kiri memproses data secara simbolis dalam bentuk huruf, angka, kata -kata dan ide-ide abstrak memungkinkan manusia enggunakan bahasa dan mengatasi masalah bahasa. Sedangkan otak kanan memproses data secara sensoris, merasakan dunia melalui indra tanpa kata-kata, memproses informasi tanpa bahasa. Hanya menerima sensasi dari pandangan mata, sentuhan, penciuman, rasa, gerakan, musik, suara manusia dan alam tanpa kata-kata, hanya memandang dunia ini, bagaikan rangkaian film tanpa sepatah katapun.
Memori
Menyimpan Informasi
• Otak kiri manusia menyimpan data secara berurutan dan sangat teratur, secara linear, bagian perbagian, otak kiri sangat sulit menyerap informasi secara global sekaligus, kecuali disajikan secara bertahap.
• Otak kanan menyimpan informasi secara simultan, secara global, melihat sesuatu sebagai gambaran luas, otak kanan akan kesulitan bila menyerap informasi sepotong-sepotong.
Penjelasan dan perbedaan antara otak kiri dan otak kanan :
Otak kiri :
• Kendalikan gerakan pada tubuh bagian kanan, tangan kanan, kaki kanan dan sebagainya.
• Menerima sensor dan input sentuhan dari bagian kanan tubuh, termasuk tangan kanan.
• Memproses bahasa simbolik seperti huruf, angka, kata-kata, bahasa, ide-ide dan konsep.
• Komunikasi verbal
• Setahap demi setahap, linear, melakukan segala hal secara berurutan.
• Sangat memperhatikan urutan waktu
• Menganalisis dengan mengartikan setiap bagian informasi yang diterima.
• Belajar bagian demi bagian baru keseluruhan.
• Lebih senang mendengarkan kata-kata daripada emosi.
• Senang musik
• Kreatif dengan materi-materi nyata.
Otak Kanan :
• Kontrol gerakan ada pada sisi kiri; tangan kiri, kaki kiri dan sebgainya.
• Menerima sensor dan input sentuhan dari sisi kiri, termasuk tangan kiri.
• Memproses pengalaman sensorik yang nyata saja: dari pandangan, suara atau kesan tanpa kata-kata
atau dengan kata-kata yang memiliki sensorik yang kuat.
• Komunikasi non verbal: membaca mimik wajah, bahasa tubuh, nada suara dan isyarat emosi.
• Memandang segala sesuatu secara simultan, global, berpandangan luas.
• Non – temporal : Tidak memandang urutan waktu.
• Menyimpulkan segala sesuatu dengan cara menghubungkan bagian per bagian menjadi sebuah gambaran utuh.
• Belajar secara keseluruhan baru bagian perbagian
• Lebih senang merasakan emosi
• Senang musik, mendengarkan musik.
• Kreatif dalam memikirkan segala hal yang tidak nyata, berdaya cipta, dan imajinatif.
0 comments:
Posting Komentar