KATA
KUNCI PAHAM TRANSMISSION
Ò BELAJAR
diartikan proses pemindahan pengetahuan dari pikiran guru ke pikiran
peserta didik
Ò PENGETAHUAN
adalah sesuatu yang terpisah dari tubuh manusia dan kebenarannya MUTLAK
Ò PENGETAHUAN
berasal dari GURU, PARA AHLI, BUKU, LABORATORIUM, ALAM, DAN LAIN-LAIN.
Ò KEBERHASILAN
BELAJAR diukur dari kesesuaian jawaban siswa terhadap apa yang tertulis di
buku atau penjelasan lisan guru/para ahli.
Ò STRATEGI
PEMBELAJARAN yang sesuai adalah teacher centred (guru dominan)
Ò METODA
mengajar yang sering dilakukan adalah ceramah, kuliah, tanya jawab
siswa-guru, demonstrasi guru
Ò HASIL
BELAJAR biasanya ditunjukkan dengan kemampuan siswa mengingat fakta,
peristiwa, hukum, aturan, dll., tetapi
biasanya kurang permanen
(mudah lupa).
KATA
KUNCI TEORI BELAJAR KONSTRUKTIF
Ò BELAJAR
merupakan interaksi harmonis antara PENGALAMAN dengan struktur PIKIRAN
(kognitif) siswa.
Ò PENGETAHUAN
terbentuk dan berada di dalam pikiran siswa bukan di luar diri siswa
Ò Penggunaan
seluruh PANCAINDERA sangat penting untuk memperoleh PENGALAMAN atau
pesan sebagai sumber informasi yang mengalir kedalam struktur pikiran untuk
diubah menjadi PENGETAHUAN yang diyakini kebenarannya (radikal
konstruktif).
Ò Karena
struktur pikiran/mental beberapa individu dalam menginterprestasikan suatu
informasi tidak pasti sama, maka TEORI KONSTRUKTIF menghargai adanya PERBEDAAN
individu
Ò Pengetahuan
itu dikatakan BENAR jika mampu menjelaskan lebih BANYAK KEJADIAN dari
pada pengetahuan yang lain.
Ò Teori
konstruktif memandang bahwa ilmu pengetahuan TIDAK MUTLAK kebenarannya.
Ò PENGETAHUAN
dapat terbentuk oleh KESEPAKATAN (negosiasi) sosial dalam satu
komuniti bersama tentang sesuatu yang diyakini kebenarannya (sosial
konstruktif)
Ò PERLU UN UK GURU
•
STRATEGI MENGAJAR yang
sesuai teori kostruktif adalah STUDENT CENTERED (siswa
aktif), misalnya pendekatan KECAKAPAN HIDUP (life skill),
PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (contextual teaching and learning),
DISCOVERY LEARNING
(belajar menemukan), INQUARY LEARNING, QUANTUM
TEACHING, JOYFULL LEARNING dll.
•
STRATEGI BELAJAR COOPERATIVE (kerja
kelompok) lebih mementingkan kualitas KERJA TIM
dari pada KOMPETISI individu.
•
Peran GURU bukan sebagai sumber ilmu,
tetapi sebagai FASILITATOR, MOTIVATOR, dan DINAMISATOR agar peserta didik senang belajar.
•
Menurut
David Ausubel bahwa Siswa DIHARGAI sudah mempunyai PENGETAHUAN
AWAL (student prior knowledge). Berdasar pengetahuan itulah guru mulai merancang skenario pembelajaran (RPP).
•
Menciptakan lingkungan belajar (learning
environment) yang memotivasi siswa SENANG BELAJAR
UNTUK
PESERTA DIDIK
Ò TANGGUNG
JAWAB BELAJAR ada pada siswa bukan guru.
Ò KEBERHASILAN
BELAJAR siswa dapat dipengaruhi oleh:
kualitas MENTAL (struktur kognitif), kualitas PENGALAMAN yang
dialami, dan kondisi lingkungan belajar di sekitar siswa (learning environment)
Ò Pola
berpikir siswa lebih KREATIF, DEMOKRATIS, dan PERCAYA DIRI.
Ò Dalam
perkembangannya siswa lebih MUDAH MENERIMA PERUBAHAN MAUPUN KRITIK.
PROSES
siswa BELAJAR
1. EQUILIBRIUM
(SEIMBANG MENTAL)
2. DISEQUILIBRIUM
(KETIDAK SEIMBANGAN MENTAL)
3. NEW EQUILIBRIUM (KESEIMBANGAN MENTAL BARU)
BELAJAR BERMAKNA (meaningfull learning)
Ò Pengalaman
dan kesan itu memberikan informasi baru
yang kuat untuk berasimilasi dengan struktur kognitif
siswa, dan berakomodasi untuk
menggeser konsep yang lama dan membangun konsep yang baru.
Ò Menimbulkan
pemahaman yang lebih memuaskan
Ò Hasil
belajar yang diperoleh biasanya sukar untuk dilupakan (permanen)
URUTAN MENGAJAR model TEORI KONTRUKTIF
A. PENDAHULUAN
1. TAHAP
ORIENTASI (MOTIVASI)
* Menunjukkan
fenomena alam atau fakta-fakta.
* Menanyakan
permasalahan atas dasar fakta.
2. TAHAP ELISITASI (MENGEMUKAKAN
IDE)
* Kerjasama
kelompok atau perorangan untuk
memprediksi jawaban.
* Diungkapkan
secara lisan atau tulis (untuk
menemukan pengetahuan awal siswa).
B. KEGIATAN INTI/ISI
3. TAHAP
RESTRUKTUR (MEMBANGUN KEMBALI)
* Menanyakan
alasan mengapa siswa menjawab
seperti itu (mungkin salah mungkin benar). Untuk menemukan student
misconception
* Guru menunjukkan peristiwa
nyata yang berlawanan atau mendukung jawaban
siswa sehingga tumbuh konflik dalam batin siswa (disequilibrium).
* Siswa
melakukan aktivitas belajar. Misal, membaca, observasi, mencoba, melatih, berkomunikasi, mengadakan
penelitian, diskusi, problem solving, bermain peran, mengoperasionalkan
alat/bahan,
praktikum, debat, dll.
* Siswa
atau sekelompok siswa menarik kesimpulan dari hasil aktivitas belajarnya.
* Guru
memberikan intervensi yang bersifat penguatan (reinforcement).
. TAHAP APLIKASI
* Guru mempersiapkan permasalahan atau pertanyaan/soal.
* Siswa
mencari solusi dari permasalahan tersebut.
* Jika berhasil akan meningkatkan rasa percaya
diri, jika gagal perlu
ditinjau kembali.
C. PENUTUP
PEMBELAJARAN
5. TAHAP
PENINJAUAN KEMBALI (REVIEW)
* Siswa
diminta membandingkan pengetahuan awalnya dengan pengetahuan baru diakhir pelajaran.
* Guru
memberikan penguatan (reinforcement) misal menarik kesimpulan
* Guru dapat memberi tugas rumah untuk pengayaan
(enrichment) dalam bentuk tugas berstruktur atau tugas mandiri tak berstruktur.
Format RPP
Rencana Pelaksanaan Pembela
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : XI/gasal
Pertemuan Ke- : 3
Alokasi Waktu : 45 menit
Standar
Kompetensi : 2. Menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem kontinu dalam penyelesaian masalah
Kompetensi
Dasar : 2.2.
Menganalisis hukum-hukum yang
berhubungan dengan fluida statik dan dinamik serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Indikator
: 2.2.1 Ditunjukan sifat udara terhadap
kertas siswa mampu menemukan hukum kontinuitas fluida
I. Tujuan : Menerapkan peralatan yang fungsi kerjanya menggunaka
hukum bernoulli
II. Materi ajar : P1 v1 = P2 v2
III. Metode Pembelajaran : Demonstrasi guru
dan eksperimen siswa pendahuluan Prerequsite (prasyarat pengetahuan) Motivasi (menunjukkan fakta) Orientation phase
(tahap penyesuaian) Elicitation phase (tahap mengemukakan ide awal)
IV.
Langkah-langkah pembelajaran:
POKOK KEGIATAN
|
URAIAN KEGIATAN
|
WAKTU
|
A. PENDAHULUAN
|
GURU BERTANYA: “SIAPA DAPAT MENJELASKAN MENGAPA
PESAWAT TERBANG DAPAT MENGUDARA?”
SISWA MENJAWAB BRAINSTORMING.
GURU MELEPASKAN KERTAS DARI KETINGGIAN TERTENTU,
DAN SISWA MEMPERHATIKAN POLA GERAKAN KERTAS KETIKA JATUH.
GURU BERTANYA: “MENGAPA POSISI KERTAS KETIKA JATUH
SEBAGIAN SISI ADA
YANG DI ATAS DAN SEBAGIAN LAIN ADA YANG DI BAWAH?”
|
10 MNT
|
SISWA SECARA KELOMPOK DIBERI KESEMPATAN UNTUK
MENGEMUKAKAN IDENYA.
GURU MENGGIRING SISWA AGAR MENGKAITKAN DENGAN
TEKANAN (P) DAN KECEPATAN (v)
|
||
B. INTI/ISI
|
SISWA
DIMINTA MENIUP RUANG ANTARA DUA KERTAS YANG DIGANTUNG SEJAJAR. “KEMANA ARAH GERAKAN KERTAS? MENGAPA?
SISWA
DIBERI KESEMPATAN BERDISKUSI DALAM KELOMPOK
|
25
MNT
|
SISWA
MENJELASKAN SECARA TERTULIS MAUPUN LISAN TENTANG HASIL DISKUSI
GURU
MENGINTERVENSI UNTUK MENENTUKAN JAWABAN YANG PALING TEPAT YAITU P ~ 1/ v
|
||
SETIAP
SISWA DIBERI KESEMPATAN UNTUK MENCOBA SENDIRI SAMPAI YAKIN.
BAGAIMANA
CARANYA AGAR PESAWAT TERBANG KERTAS INI DAPAT NAIK, TURUN, BELOK KE KANAN, DAN KIRI? JELASKAN?
|
||
C. PENUTUP
|
GURU
MENARIK KESIMPULAN:
JIKA
TEKANAN UDARA (P) BESAR MAKA KECEPATAN UDARA (v) MENJADI KECIL DAN SEBALIKNYA
DI RUMUSKAN P ~ 1/ v ATAU
Pv = k.
k ADALAH KONSTANTA ATAU
P1v1 =P2v2.
REVIEW (PENINJAUAN)
SISWA
DIMINTA MENJELASKAN: PERBEDAAN PEMAHAMAN MEREKA TENTANG PESAWAT TERBANG
SEBELUM DAN SESUDAH PEMBELAJARAN
PENJELASAN
PENUGASAN TERSTRUKTUR
|
5 MNT
5 MNT
|
JUMLAH
|
45
MNT
|
V.
ALAT/BAHAN/SUMBER BELAJAR:
1. BEBERAPA LEMBAR KERTAS A4 ATAU FOLIO
2. BEBERAPA KERTAS YANG TELAH DIBENTUK SEBAGAI
PESAWAT TERBANG
3. WHITE BOARD
4. VI. PENILAIAN
5. PENUGASAN TERSTRUKTUR:
6. JELASKAN
CARA KERJA SEMPROTAN OBAT NYAMUK!
7. PERTEMUAN
MINGGU DEPAN DIKUMPULKAN
BEBERAPA PERTANYAAN
1.
Mengapa
beberapa guru lebih suka mengajar dengan hanya metode CERAMAH?
2.
Bagaimana
cara mengajar yang dapat menyebabkan
siswa selalu ingat?
3.
Pernyataan
bahwa “kebenaran ilmiah adalah mutlak benar” adalah termasuk teori belajar apa?
4.
Siapakah
yang bertanggungjawab tentang hasil belajar?
5.
Apa
kata david Ausubel agar guru mengajar menjadi bermakna dan menyenangkan siswa ?
0 comments:
Posting Komentar